Assalamu'alaikum wr wb!
Anak-anaku kelas XII. Alhamdulillah. Mari bersyukur kepada Allah SWT atas semua rahmat dan hidayahNya sehingga sampai detik ini kita bisa beibadah dan belajar dalam keadaan sehat wal afiat. Alhamdulillah
Shalawat dan salam jangan lupa selalu kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan yang benar, yakni agama Islam. Shalluu 'alan Nabiy Muhammad! Allahumma shalli 'alaih
Dengan basmalah kita awali belajar kita. Bismillahirrahmanirrahim!
Anak-anakku, Al-Qur’an diwahyukan Allah kepada Rasulullah SAW sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh manusia. Bagi umat Islam, al-Qur’an merupakan sumber hukum pertama dan utama ajaran Islam.
Al-Qur’an bukan sekadar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhan (Ibadah - Hablun Minallah), tetapi juga mengatur hubungan antara manusia dengan sesamanya (Muamalah - Hablun Minannas) serta mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Salah satu di antara hubungan sesama manusia yang diatur dalam al-Qur’an adalah musyawarah untuk mencapai mufakat.
Dalam hidup ini kita tak mungkin lepas dari perbedaan pendapat, dan musyawarah merupakan salah satu mekanisme untuk mencairkan perselisihan pandangan agar tak sampai merusak kebersamaan. Hal lain yang perlu dicatat adalah, musyawarah bermanfaat untuk mencapai pada pilihan pendapat terbaik.
Maknanya, apabila keputusan hasil musyawarah telah disepakati, maka dengan ketetapan keputusan tersebut harus diterima dan dijalankan dengan menyerahkan hasil dan prosesnya dengan melibatkan Allah.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam Qs. Ali Imran/3 ayat 159 tentang Perintah Bersikap Demokratis ;
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ ۚ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran: 159).
Ayat ini menjelaskan tentang akhlak Rasulullah SAW yang lemah lembut, tidak bersikap keras dan tidak juga kasar sehingga dicintai para sahabatnya. Ayat ini juga memerintahkan agar Rasulullah SAW memaafkan kesalahan dan memohonkan ampun bagi mereka, perintah bermusyawarah dengan mereka dan perintah untuk bertawakkal kepada Allah setelah maksimal berusaha.
Menjadi muslim sejati berarti kita harus melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi laranganNya. Maka kita harus meniru dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Setiap muslim harus berusaha memiliki sifat yang lemah lembut, tidak berkeras hati dan tidak berkata kasar, suka memaafkan dan memohonkan ampun, bermusyawarah dan bertawakkal kepada Allah SWT.
Selanjutnya, silahkan baca buku paket PAI Kelas XII tentang materi tersebut dan baca banyak referensi dari sumber yang lain.
Semangat Belajar!
Semoga Allah meridlai setiap langkah kita menjadi ladang amal kita. Aamiin
Wassalam wr wb!
Inayatul 'Izzah, S.Pd.I